https://www.google.com/webmasters/tools/

Tuesday 7 June 2016

Definisi Provinsi Bali

SUKU DI INDONESIA – Bali merupakan salah satu dari 34 provinsi di Indonesia. Bali juga menjadi tempat/wilayah dimana warga asing untuk berlibur di Indonesia. Ibu kota provinsi bali adalah Denpasar. 

Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya,  khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan julukan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura.



Batas wilayah Provinsi Bali

Sebelah Utara    : Laut Bali
Sebelah Timur   : Selat Lombok (Provinsi Nusa Tenggara Barat)
Sebelah Selatan : Samudera Indonesia/Samudera Hindia
Sebelah Barat    : Selat Bali (Provinsi Jawa Timur)

Luas total wilayah Provinsi Bali adalah 5.634,40 ha dengan panjang pantai mencapai 529 km, atau sebesar 0,29 % dari luas wilayah Republik Indonesia.

Suku-suku yang terdapat di Provinsi Bali meliputi suku Bali, Jawa, Bali Aga, Madura. Dan yang menjadi suku mayoritas di Provinsi Bali yaitu Suku Bali dengan 89% dari populasi Provinsi Bali

Secara geografis, Bali terletak di 8°25′23″ Lintang Selatan dan 115°14′55″ Bujur Timur yang membuatnya beriklim tropis seperti bagian Indonesia yang lain.
Pulau Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ada berbagai macam agama yang di anut oleh masyarakat di pulau bali seperti hindu, islam, kristen dan katolik, dan buddha tetapi mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu sebesar 89 % dari jumlah masyarakat 4,225 juta pada tahun 2014.

Di awal kemerdekaan Indonesia (1945) terdapat 8 provinsi yang terdiri dari Provinsi Sumatera, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Sunda Kecil, Provinsi Maluku, Provinsi Kalimantan, Provinsi Sulawesi.
Bali termasuk dalam Provinsi Sunda Kecil. yang beribu kota di Singaraja, dan kini terbagi menjadi 3 provinsi: Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan di wilayah Kabupaten Klungkung, Pulau Serangan di wilayah Kota Denpasar, dan Pulau Menjangan di Kabupaten Buleleng.

Provinsi Bali terbagi menjadi delapan kabupaten dan satu kota, yaitu Kabupaten Jembrana, Tabanan, Badung, Gianyar, Karangasem, Klungkung, Bangli, Buleleng, dan Kota Denpasar yang juga merupakan ibukota provinsi. Dan Bali  merupakan nama dari pulau utama di wilayah Provinsi bali.

demikian informasi mengenai Provinsi Bali dan jangan lupa subcribe blog ini..

Friday 3 June 2016

Definisi Provinsi Aceh

SUKU DI INDONESIA – Indonesia adalah negeri yang kaya akan suku dan budaya. Bukan hanya itu saja, negeri ini juga kaya akan kuliner, sumber daya alam, dan pemandangan alam yang tidak kalah dengan pemandangan yang ada di negara lain.

Ada ratusan suku bangsa di Indonesia. mewakili dari masing-masing suku yang berada dalam provinsi tersebut.Tetapi hanya satu pemersatu bangsa ini yaitu Bahasa Indonesia
Yang akan kita bahas kali ini yaitu  macam-macam Suku di Indonesia. 




Suku Aceh (dalam bahasa aceh Ureuëng Acèh) adalah nama sebuah suku penduduk asli yang mendiami wilayah pesisir dan sebagian pedalaman Provinsi Aceh, Indonesia. Suku Aceh mayoritas beragama Islam. Provinsi Aceh terletak antara 01o 58' 37,2" - 06o 04' 33,6" Lintang Utara dan 94o 57' 57,6" - 98o 17' 13,2" Bujur Timur dengan ketinggian rata-rata 125 meter di atas permukaan laut.
yang terdiri atas 119 pulau, 35 gunung, dan 73 sungai utama

Bahasa yang dituturkan adalah bahasa Aceh, yang merupakan bagian dari rumpun bahasa Melayu-Polinesia Barat dan berkerabat dekat dengan bahasa Cham yang dipertuturkan di Vietnam dan Kamboja. Suku Aceh merupakan keturunan berbagai suku, kaum, dan bangsa yang menetap di tanah Aceh. Pengikat kesatuan budaya suku Aceh terutama ialah dalam bahasa, agama, dan adat khas Aceh.

Berdasarkan data yang ada, pada tahun 2012 Provinsi Aceh dibagi menjadi 18 Kabupaten, dan 5 kota, yang terdiri dari 289 kecamatan, Jumlah penduduk provinsi Aceh pada tahun 2012 mencapai 4.693.934 jiwa. Terdapat pula minoritas diaspora yang cukup banyak di Malaysia, Australia, Kanada, Amerika Serikat, dan negara-negara Skandinavia.

Suku Aceh pada masa pra-modern hidup secara matrilokal dan komunal. Mereka tinggal di permukiman yang disebut gampong. Persekutuan dari gampong-gampong membentuk mukim. Masa keemasan budaya Aceh dimulai pada abad ke-16, seiring kejayaan kerajaan Islam Aceh Darussalam, dan kemudian mencapai puncaknya pada abad ke-17. Suku Aceh pada umumnya dikenal sebagai pemegang teguh ajaran agama Islam, dan juga sebagai pejuang militan dalam melawan penaklukan kolonial Portugis dan Belanda.

Batas-batas wilayah Provinsi Aceh, sebelah Utara dan Timur berbatasan dengan Selat Malaka, sebelah Selatan dengan Provinsi Sumatera Utara dan sebelah Barat dengan Samudera Indonesia. Satu-satunya hubungan darat hanyalah dengan Provinsi Sumatera Utara, sehingga memiliki ketergantungan yang cukup tinggi dengan Provinsi Sumatera Utara. 

Luas daerah Provinsi Aceh 5.677.081 ha, dengan hutan sebagai lahan terluas yang mencapai 2.290.874 ha, diikuti lahan perkebunan rakyat seluas 800.553 ha. Sedangkan lahan industri mempunyai luas terkecil yaitu 3.928 ha. 

Kalau kamu tertarik dan senang dengan informasi tersebut jangan lupa subcribe blog ini..


Wednesday 27 April 2016

Selanjutnya.. Objek Wisata Yang Wajib Di Kunjungi Saat Ke Aceh

Selanjutnya Objek wiasta ini juga yang wajib di kunjungi saat anda berkunjung ke daerah Aceh..


10. Pantai Lhoknga

Pantai Lhoknga

Pantai Lhoknga


Pantai Lhoknga terletak di Kecamatan Lhoknga, sekitar 20 km dari Banda Aceh, kira-kira 30 menit perjalanan saja. Pantai Lhoknga ini merupakan salah satu pantai di Aceh Besar yang menjadi favorit para peselancar, termasuk peselancar internasional. Pantai Lhoknga ini memiliki keindahan pasir putih dengan sedikit bebatuan, air laut yang biru jerni, dengan jajaran pohon kelapa dan pohon cemara yang membuat suasana menjadi sejuk. 

Bagi anda  yang suka surfing, ada lima titik ombak favorit di Pantai Lhoknga. Lima titik itu antara lain adalah: Left Hander Point, Cemara Right Point, Peak Point, Suri Point, dan Out Side Right Hander. Titik Suri Point diambil dari nama Suri, seorang peselancar lokal yang tewas dalam bencana tsunami 2004. Bagi Anda yang bukan peselancar, Anda bisa duduk-duduk di pantai, memancing, bermain air, dan menikmati sunset.



11. Pantai Lampuuk


Pantai Lampuuk



Pantai Lampuuk sama-sama terletak di Kecamatan Lhoknga. Karena itulah, banyak yang kerap keliru membedakan Pantai Lampuuk dengan Pantai Lhoknga. Lokasi dua pantai di Aceh Besar ini pun bersinggungan. Pantai Lampuuk memiliki garis pantai sepanjang 5 km, dengan pasir putih dan air laut yang biru. Pantai Lampuuk sempat mengalami kerusakan cukup parah saat tsunami 2004.

Namun, setahun kemudian, pembenahan mulai dilakukan untuk mengembalikan Pantai Lampuuk sebagai salah satu primadona wisata Aceh. Pantai Lampuuk kini dilengkapi dengan berbagai aktivitas wisata, seperti banana boat. Sempatkan pula untuk menyantap ikan bakar di kios-kios yang menjajakan seafood. Anda juga dapat mengunjungi tempat konservasi penyu. Selain itu, tentu saja Anda juga dapat berenang, bermain air, berselancar, dan menyelam.




12. Pantai Lhok Mee


Pantai Lhok Mee


Pantai Lhok Mee berada di Desa Lamreh, Dusun Lhok Mee, di Jalan menuju Krueng Raya, 30 km dari Banda Aceh. Sebelum memasuki kawasan Pnatai Lhok Mee, Anda akan disuguhi pemandangan perbukitan cadas dan pohon-pohon rimbun. Pantai Lhok Mee ini kerap dijuluki sebagai “Pantai Pasir Putih” karena sejauh mata memandang, mata Anda akan menangkap hamparan pasir yang begitu putih bersih. Pantai di Aceh Besar yang satu ini memiliki keunikan berupa adanya pepohonan besar dan kecil yang tumbuh di dalam air di pinggir pantai. Di Pantai Lhok Mee, Anda dapat duduk-duduk sembari menikmati indahnya pemandangan di pondok-pondok kayu yang disediakan pengelola. Di sini juga cukup banyak penjaja makanan dan minuman.



13. Pantai Ujong Batee


Pantai Ujong Batee

Pantai Ujong Batee terletak di Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, kurang lebih 17 km dari kota Banda Aceh menuju Pelabuhan Malahayati. Jika Pantai Lhok Mee dikenal dengan pasir putihnya, maka Pantai Ujong Batee justru terkenal dengan pasirnya yang berwarna hitam. Konon, pasir hitam ini dapat menyegarkan tubuh. Saat Anda berbaring di pasir hitam, maka tubuh akan mendapatkan kekuatan dari elemen-elemen alam.

Warga setempat juga meyakini bahwa pasir hitam ini bermanfaat untuk terapi kelumpuhan dan mengobati penyakit tulang. Saat menyusuri pantai, Anda akan melihat bekas reruntuhan benteng Indra Parta yang terendam air laut. Ombak di Pantai Ujong Batee tergolong tenang sehingga aman untuk berenang dan bermain air. Akibat tsunami, di Pantai Ujong Batee ini ada bagian pantai di mana bila Anda berjalan ke arah laut, maka airnya akan semakin dangkal.



14. Air Terjun Suhom


Air Terjun Suhom


Air Terjun Suhom sudah dikenal sebagai obyek wisata di Aceh Besar yang wajib dikunjungi saat berlibur ke Aceh. Air Terjun Suhom (atau sering juga disebut Air Terjun Lhoong atau Krueng Kala) terletak di Desa Krueng Kala, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar. Jaraknya kurang lebih 75 km sebelah barat Banda Aceh. Selama sekitar satu setengah jam perjalanan dari Banda Aceh menuju Air Terjun Suhom, Anda akan disuguhi pemandangan jajaran pantai, dan juga melewati dua pegunungan yaitu Pegunungan Paro dan Pegunungan Kulu. 

Air Terjun Suhom ini memiliki ketinggian 50 meter yang terbagi menjadi tiga tingkat. Keindahan Air Terjun Suhom dilengkapi dengan bebatuan besar di sekitar sungai. Di Air Terjun Suhom, disediakan beberapa buah kolam untuk anak-anak atau pengunjung yang tidak bisa berenang. Di kawasan ini juga terdapat banyak pohon durian sehingga pada musim durian akan banyak yang menjual durian di sekitar air terjun.



15. Pantai Lange


Pantai Lange

Seruling Laut Pantai Ie Rah


Pantai Lange terletak di Desa Lam Lhom, Aceh Besar. Sama seperti Pantai Ujong Pancu, Anda juga harus mendaki Gunung Lampuuk untuk sampai ke Pantai Lange. Pantai Lange ini memiliki perpaduan pantai yang berpasir putih, rumput laut kecoklatan, dan padang rumput yang hijau. Semua keindahan itu dilengkapi dengan laut biru jernih.

Di Pantai Lange, saat berenang dan bermain air, Anda dapat menjumpai berbagai fauna laut seperti kerang, landak laut, dan ikan hias cantik warna-warni. Berjarak 500 meter dari Pantai Lange, melewati bukit dan menyusuri pasir pantai, Anda akan menemukan Pantai Ie Rah. Di Pantai Ie Rah terdapat fenomena seruling samudra, berupa dua buah air laut yang menyembur ke atas seperti air mancur.



16. Pantai Lhok Seudu


Pantai Lhok Seudu
Ikan Asin Lhok Seudu


Pantai di Aceh Besar yang jangan sampai terlewatkan adalah Pantai Lhok Seudu. Pantai Lhok Seudu berada di Kawasan Kecamatan Leupung, Aceh Besar. Di sepanjang jalan kawasan Lhok Seudu, Anda akan menjumpai penjual ikan asin khas Lhok Seudu. Ada ikan asin, teri, bahkan gurita kering. Pantai Lhok Seudu ini terkenal dengan keindanan dua pantai dan dua tanjung, serta dua laguna.

Anda dapat menyaksikan pemandangan ratusan perahu nelayan warna-warni. Anda juga dapat menyusuri keindahan bawah laut Pantai Lhok Seudu. Laut di Lhok Seudu ini cukup dangkal, antara 1- 2 meter saja sehingga Anda dapat leluasa menyaksikan ikan hias berenang di antara terumbu karang.



Wednesday 20 April 2016

Objek Wisata Paling Wajib Di Kunjungi Saat Ke Aceh

ACEH - Aceh Besar atau Aceh Rayeuk memiliki banyak tempat wisata yang indah dan sangat di sayangkan apabila dilewatkan. Namun, Aceh Besar masih punya berbagai tempat wisata yang menarik selain pantai.
Anda bisa memulainya dengan berwisata di Jantho yang merupakan ibu kota Aceh Besar.
Lalu, Anda bisa melangkahkan kaki Anda untuk mengunjungi  obyek wisata tersebut di Aceh Besar:



1. Pantai Ujong Pancu


Pantai Ujong Pancu



Sesuai dengan namanya, Pantai Ujong Pancu terletak di Desa Ujong Pancu, Kecamatan Pekan Bada, Aceh Besar. Tempat ini merupakan nol kilometernya pulau Sumatra. Untuk mencapai Pantai Ujong Pancu, Anda harus berjalan kaki mendaki perbukitan selama kurang lebih satu jam. Sepanjang perjalanan, Anda akan dinaungi oleh pepohonan dan ditemani kicauan burung. Nikmati hawa segar yang masih bebas dari polusi. 

Setelah melewati bukit, maka Anda akan menemukan pantai berpasir putih dengan laut biru yang begitu eksotik. Airnya begitu bening hingga Anda dapat melihat terumbu karang yang bertebaran. Laut Ujong Pancu ini memang kaya akan terumbu karang dan ikan. Karena itulah, Pantai Ujong Pancu menjadi tempat favorit untuk memancing. Pantai Ujong Pancu ini juga menjadi tempat olahraga air kitesurf atau selancar layang. Saat ini, hanya ada beberapa pantai yang menyediakan fasilitas olahraga surf.



2. Air Terjun Kuta Malaka



Air Terjun Kuta Malaka


Selain Air Terjun Suhom, di Aceh Besar juga terdapat Air Terjun Kuta Malaka. Air Terjun Kuta Malaka ini berlokasi di Desa Samahani, Kecamatan Kuta Malaka, Kabupaten Aceh Besar. Dari Banda Aceh, Anda hanya membutuhkan sekitar 20 menit untuk mencapai Sahamani. Namun, Anda membutuhkan beberapa jam untuk mencapai Air Terjun Kuta Malaka. Medannya pun cukup terjal karena air terjun ini terletak di sebuah bukit.

Air Terjun Kuta Malaka memiliki ketinggian sekitar 600 mdpl dan bertingkat-tingkat. Tingkatannya mencapai 17 tingkat dengan ketinggian yang berbeda-beda. Selain menikmati keindahan Air Terjun Kuta Malaka, dari puncak bukit Anda juga dapat menikmati pemandangan kota Banda Aceh.



3. Gunung Seulawah Agam

Gunung Seulawah Agam
Gunung Seulawah dapat mengacu pada dua obyek wisata di Aceh Besar, yaitu Gunung Seulawah Agam dan Gunung Seulawah Inong. Gunung Seulawah Agam merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif di Aceh. Gunung ini terletak di Kecamatan Seulimeum, Kabupaten Aceh Besar.
Tingginya 1800 meter dan memiliki sebuah kawah yang dinamakan Kawah Heutsz.
Suhu udara di kawasan ini adalah antara 18 – 21 derajat Celcius. Tidak terlalu sulit untuk mendaki Gunung Seulawah Agam.

Kemiringannya yang paling menantang adalah 70 derajat dengan jarak sejauh 500 meter. Setelah itu, para pendaki akan dihadapkan pada kemiringan 50 derajat. Cukup landai dan tidak sulit untuk dilalui. Di Gunung Seulawah Agam, selain udaranya sejuk dan bersih, Anda juga dapat berjumpa dengan berbagai flora dan fauna. Sebut saja harimau, beruang, rusa, babi hutan, landak, dan gajah.
Ada juga pohon meranti, pohon cemara, pohon urip, pohon deriam, dan pohon beramah.



4. Gunung Seulawah Inong



Gunung Seulawah Inong


Gunung Seulawah Inong mungkin masih kalah tenar dibandingkan Gunung Seulawah Agam.
Namun, gunung ini merupakan bagian penting dalam sejarah. Seulawah Inong dulunya adalah pusat latihan kaum inong aceh di masa perang melawan Belanda. Di wilayah ini, kekuatan perang gerilya dilancarkan oleh para laskar wanita Aceh yan gagah berani. Gunung Seulawah Inong dapat didaki dari beberapa tempat, namun yang paling familiar adalah dari Taman Nasional. Gunung Seulawah Inong memiliki ketinggian 800 meter.

Anda hanya membutuhkan waktu kira-kira satu setengah jam untuk mencapai puncak. Di puncak Seulawah Inong, kita tidak dapat melihat pemandangan di luar puncak Seulawah Inong karena terhalang oleh hutan tropis yang pepohonannya tinggi. Di Seulawah Inong, Anda dapat melihat sebuh rumah peninggalan Belanda yangdinamakan Rumah Scoobido.



5. Rumah Pohon Tahura Pocut Meurah Intan

Rumah Pohon Tahura Pocut Meurah Intan
asal nama Rumah Pohon Tahura Pocut Meurah Intan, berasal dari nama Tahura (Taman Hutan Raya) ini diambil dari nama seorang wanita keturunan bangsawan Kesulatanan Aceh yang dikenal sebagai pejuang melawan Belanda. Tahura Pocut Meurah Intan secara administratif berada di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Pidie. Lokasinya kira-kira 70 km dari kota Banda Aceh. 

Tahura ini memiliki luas 6300 ha dan menyimpan berbagai kekayaan alam. Flora yang mendominasi adalah pohon pinus dan akasia, terdapat juga padang alang-alang dan hutan-hutan muda. Sementara fauna yang dapat dijumpai adalah rusa, babi hutan, landak, kancil, kera ekor panjang, burung sri gunting, lutung dan gajah. Di Tahura Pocut Meurah Intan, Anda juga dapat menemukan beberapa obyek wisata, seperti air terjun berair panas, kawah belerang, tebing batu bersusun, lantai gunung berbatu, gunung gajah, batu monyet, bendungan peninggalan belanda, dan lain-lain.



6. Pusat Latihan Gajah Saree


Pusat Latihan Gajah Saree

Bagi Anda yang belum tahu, Aceh memilik populasi gajah yang cukup tinggi. Bahkan masyarakat Aceh memberikan gelar khusus untuk gajah, yaitu Teungku Rayeuk. Pada masa Kerajaan Aceh dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda, Aceh memiliki sekitar 40.000 ekor pasukan gajah yang terlatih. Nah, kalau jaman dulu gajah dijadikan pasukan militer, maka gini gajah dilatih untuk kepentingan lain. Salah satunya adalah untuk menghalau gajah liar yang bisa membahayakan penduduk di sekitar hutan. 

Gajah-gajah itu dilatih Pusat Latihan Gajah Saree. Pusat Latihan Gajah Saree berada di Kabupaten Aceh Besar. Di sana, gajah-gajah dilatih agar menjadi penurut. Bukan hanya penurut, gajah-gajah ini juga dilatih untuk bermain sepak bola. Anda bisa mencoba untuk naik gajah berkeliling sekitar lokasi.



7. Rumah Cut Nyak Dien


Rumah Cut Nyak Dien

Bagian Dalam Rumah Cut Nyak Dien
Siapa yang belum pernah mendengar nama Cut Nyak Dien? Beliau adalah salah satu pahlawan wanita Indonesia yang mendapat julukan Srikandi Indonesia. Jika Anda sedang berkunjung ke Aceh Besar, Anda bisa berkunjung ke situs sejarah rumah Cut Nyak Dien. Rumah Cut Nyak Dien ini berlokasi di Jalan Cut Nyak Dhien, desa Lampisang, kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar. Di rumah itulah dahulu Cut Nyak Dien berlindung dan menyusun strategi perang. Dan di rumah ini pulalah orang-orang berlindung saat terjadi tsunami 2004. Adapun bangunan yang ada saat ini hanyalah replika karena bangunan aslinya sudah terbakar pada tahun 1896. Namun, masih ada beberapa bagiannya yang masih asli seperti sumur tinggi yang bibirnya mencapai lantai dua.



8. Benteng Iskandar Muda dan Benteng Indraparta


Benteng Indraparta


Benteng Iskandar Muda

Benteng Indraparta merupakan benteng pertahanan yang dibangun sejak Kerajaan Lamuri yang merupakan kerajaan hindu pertama di Aceh. Benteng Indraparta ini merupakan peninggalan kerajaan Hindu yang terletak di pesisir pantai Ujong Batee, tepatnya di desa Ladong Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar. Tak jauh dari Benteng Indraparta terdapat Benteng Iskandar Muda. Di dalam Benteng Iskandar Muda, terdapat dua buah sumur yang dinaungi bangunan berbentuk kubah. Benteng Iskandar Muda ini berhadapan langsung dengan Selat Malaka. JIka Anda ingin mengunjungi benteng ini, Anda dapat menggunakan angkutan umum jalur ke Krueng Raya. Jaraknya hanya sekitar 20 km dari Banda Aceh.



 9. Masjid Tua Indrapuri

Masjid Tua Indrapuri


Masjid Tua Indrapuri dulunya merupakan candi yang didirikan oleh orang-orang Hindu di Aceh,
namun kemudian dihancurkan setelah agama Islam masuk dan berkembang di Aceh.
Di atas reruntuhan tersebut lalu dibangunlah Masjid Indrapuri oleh Sultan Iskandar Muda di sekitar tahun 1607 – 1636. fungsi dari pembangunan masjid ini dulunya sebagai benteng pertahanan serangan dari Belanda dan Portugis. Tetapi penggunaanya di alihkan dari benteng menjadi tempat ibadah, Masjid tersebut masih ada dalam bentuk bangunan tradisional yang perlu dilestarikan.

Bekas candi juga masih dapat terlihat pada tapak sekeliling masjid. Diperkirakan keseluruhan tapak/bekas candi tersebut hampir sama besarnya dengan Candi Borobudur.
Luas bangunan masjid ini bekisar 33.875 meter persegi dengan ketinggian 4,8 meter diatas permukaan laut, masjid Tua Indrapuri berkonstruksi kayu ini berdiri di areal seluas 33.875 meter, yang terletak di poros jalan Banda Aceh-Medan, Desa Pasar Indrapuri , Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar.


Untuk melanjutkan klik : Objek Wisata Paling Wajib Di Kunjungi Saat Ke Aceh
http://coents.blogspot.co.id/2016/04/selanjutnya-objek-wisata-yang-wajib-di.html



Tarian Suku Aceh

ACEH - Indonesia memiliki beraneka macam budaya salah satunya tarian, jumlah tarian adat yang ada di Indonesi sangat banyak, seperti tarian yang ada di Provinsi Aceh.

Tarian yang biasa tampil di televisi mengenai aceh biasanya tarian saman 
dan tarian seudati.Tetapi bukan hanya tarian itu saja, masih banyak tarian aceh yang lainnya
seperti tarian Laweut, tari Tarek Pukat, Tari Cangklak, Tari Meusago, Tari Daboh, Rapai Geleng,
Tari Meuseukat, Tari Ranub Lampuan, Tari Likok Pulo.

Pada pembahasan kali ini kita akan bahas mengenai tarian yang ada di provinsi aceh..

  • Tari Saman 
Tari Saman diciptakan dan dikembangkan oleh seorang tokoh islam bernama Syeh Saman, beliau menciptakan syairnya dengan menggunakan bahasa arab dan bahasa aceh dengan iringan gerakan –gerakan tangan dan syair yang dilagukan membuat seuasana menjadi gembira, gerakan tepukan dada,tepukan diatas lutut, mengangkat tangan secara bergantian dengan gerakan dan kecepatan yang serasi menjadi ceri khasnya.


  •  Tari Laweut
Laweut berasal dari kata Seulawet , sanjungan pada Nabi Muhammad S.A.W tari ini di persembahkan oleh delapan orang wanita yang disebut juga seudati iring. Tari ini di pergunakan untuk menyampaikan pesan-pesan dalam keagamaan pendidikan dan pembangunan.



  • Tari Tarek Pukat
Tari ini merupakan tarian yang diangkat dari kehidupan nelayan pesisir aceh yaitu membuat jaring “pukat” dan menangkap ikan dengan jaring ditengah laut. Suasana menarik pukat dengan harapan 
mendapat ikan yang banyak dinyatakan dengan semangat kerja keras da riang gembira yang sekali-kali terdengar teriakan senang pawang laut.



  • Tari Cangklak
Tari memgemalisasikan perempuan-perempuan cantik gemulai, energik dan sedikit genit dengan berbagai aksesoris yang dipakai dalam mengelilingi lekuk tubuh anggunnya, serta pelengkap busana yang senantiasa digunakan dan indetik dengan perempuan seperti payung, kipas, sapu tangan, perpaduan gerak dan tarian yang laku di aceh dengan tarian khas melayu dari daerah timur aceh.



  • Tari Meusago
Meusago disini diartikan bersudut, bersegi dan berujung begitu lengkapnya persoalan yang di hadapi dan ibadah manusia dengan manusia, dengan bermacam kehidupan yang dihadapi dan ibadah atau hubungan dengan Tuhan, ide garapan tari ini sebagai syimbol gotong royong dan persaudaraan merupakan wujud dari persatuan, satu kipas barang bermakna tapi menakala bersamaan d paparkan menjadi satu manfaat bagi kehidupan.



  • Rapai Daboh
Rapai Daboh yaitu suatu permainan ketangkasan atau kekebalan. Permainan Rapai Daboh terdiri dari seorang syekh yang bergelar “Khalifah”, beberapa orang penabuh rebana (rapai), dan beberapa pemain rencong atau senjata tajam lainnya, dimana saat mereka sedang menabuh rebana memukul rapainya sambil bernyanyi dengan lagu-lagu tertentu terus menikam-nikam anggota badan dengan sehebat-hebatnya, kadang-kadang rencongnya menjadi bengkok, yang semuanya berada dibawah pimpinan/pengawasan khalifah. Apa sebab tubuh mereka tidak dimakan senjata, hal ini menurut mereka oleh karena suatu keyakinan bahwa yang berkuasa hanya Khalik (Tuhan) sedangkan makhluk sama-sama tidak berkuasa; jadi besi makhluk dan manusia pun makhluk. Pada waktu para penabuh rapai sedang memukul rebana sehebat-hebatnya, maka para pemain rencong memusatkan seluruh pikirannya pada keyakinan diatas, sedikit pun tidak boleh bergoyang, 
dan kalau goyang pastilah senjata akan makan tubuh mereka.



  • Tari Seudati
Seudati adalah perpaduan antara seni suara dan seni tari. Seni Seudati adalah jenis kesenian yang diciptakan setelah berdiri masyarakat islam Aceh yang berfungsi sebagai dakwah dan hiburan. Seudati juga bernama Saman yang berasal kata dari bahasa Arab yang berarti delapan. Dinamakan saman karena para pemainnya terdiri dari delapan orang yaitu Syekh dan para pembantunya berpakaian seragam, yaitu celana pantalon hitam atau putih, baju kaos putih berlengan panjang, di kepala para penari memakai tangkulok.



  • Tari Rapai Geleng
Rapai adalah jenis tamborin yang biasanya dipakai untuk mengiringi sebuah lagu atau tarian. Permainan Rapai telah dikembangkan dan diiringi dengan lagu-lagu dan berbagai macam lenggak-lenggok yang indah. Ini merupakan dobrakan penampilan sebuah tarian baru yang disebut “Rapai Geleng”. Tarian ini dimainkan oleh 11 sampai 12 orang penari dan setiap mereka memainkan Rapai (tamborin kecil). Sambil bermain Rapai dan menyanyikan lagu, mereka melakukan berbagai gerakan tubuh yaitu tangan, kepala, dan lain-lain. Gerakan para penari hampir sama dengan tarian Saman tetapi menggunakan Rapai. Tarian ini juga sangat dinikmati dan menyenangkan.



  • Tari Meuseukat
Tarian Meuseukat adalah tarian yang sangat pupuler di Aceh yang berasal dari Kab. Aceh Selatan. Tarian ini dimainkan oleh 10 atau 12 penari dan 2 orang penyanyi. Khusus untuk wanita mengambil posisi dengan cara duduk/berlutut dalam satu barisan dan membuat gerakan tubuh dengan tangan dan kepala. Nyanyian yang berisi pujian atau doa yang dimulai dengan gerakan lambat sampai dengan gerakan cepat.



  • Tari Ranub Lampuan
Tari Ranub Lampuan sangat terkenal di Aceh. Tari ini biasanya dimainkan untuk menyambut tamu terhormat dan pejabat-pejabat yang berkunjung ke Aceh. Tari ini juga di tampilkan pada acara-acara khusus, seperti para acara Preh linto, Tueng Dara Baro. Tarian ini dimainkan oleh tujuh orang penari wanita dan diiringi dengan instrumen musik tradisional Seurunee Kalee. Penari ditangannya memegang Cerana atau Puan yang yang didalamnya berisi sirih (ranub) yang akan diberikan kepada tamu-tamu sebagai tanda kemuliaan bagi tamu-tamunya. Tari Ranub Lampuan gubahan dari Tarian Aceh.



  • Tari Likok Pulo
Tari Likok Pulo dewasa ini sudah menjadi salah satu tari wajib bagi murid sekolah dalam Kota Banda Aceh sebagai mata pelajaran kesenian muatan lokal. Karena pada akhir tahun l980an nasib tarian ini hampir punah dan kembali diperkenalkan pada PKA Pkan Kebudayaan AcehIII tahun l988 hingga sudah berkembang dan populer di kalangan masyarakat. Asal mula tarian ini berkembang di kawasan Pulo Besar Selatan dalam wilayah gugusan Pulo Aceh Kabupaten Aceh Besar, sekitar 30 mil dari dararatan Kota 
Banda Aceh. Maka tarian ini juga dengan sebutan Likok Pulo Aceh. Tarian ini sebagai media pengembangan dakwah Islam dimasa era kesultanan Aceh diciptakan oleh Ulama pendatang dari Arab yang menetap di desa Ulee Paya dibawakan oleh 12 orang penari pria sambil duduk rapat berlutut bahu membahu, dengan posisi sejajar. Di desa Ulee Paya dahulu dipertunjukan di tepi pantai atas pasir sebagai pentasnya dan hanya digelari sehelai tikar daun lontar atau pandan serta dibawakan pada malam hari sebagai hiburan rakyat sambil berdakwah. Biasanya tarian ini mulai dipertunjukan puluk 21.00 WIB sampai menjelang subuh. Gerak tari Likok Pulo komposisinya dimulai dengan gerakan salam anggukan kepala dan tangan yang diselangi gerakan pinggul. Ritme tarian saling membentang dan seling ke kiri dan ke kanan sambil melantunkan syair-syair pujian kepada Sang Khalik yang diiringi dengan musik Rapai dan vokalis nyanyian syair Aceh.
bscribenya

Sekian pembahasan mengenai tarian adat suku aceh.. dan jangan lupa subscribenya..



Tuesday 19 April 2016

Rumah Krong Bade dan Rencong Suku Aceh

 Rumah Krong Bade

ACEH - Rumah tradisonal suku Aceh dinamakan Rumoh Krong Bade atau biasa disebut dengan nama rumoh Aceh.  Rumah Krong Bade adalah satu budaya Indonesia yang hampir punah.
dikarnakan Rumah Krong Bade saat ini sudah jarang dipakai karena  harga pembangunan rumah modern jauh lebih murah dibandingkan dengan Rumah Krong Bade. 
Dan hampir sebagian besar masyarakat aceh memilih untuk tinggal di rumah modern karna Selain biaya pembangunan, biaya perawatan Rumah Krong Bade juga memakan biaya yang tidak sedikit.

Rumoh Krong Bade


Ciri khas dari rumah adat ini
  • Umumnya, tinggi Rumah Krong Bade dari tanah adalah 2,5-3 meter
  • Jumlah anak tangga Rumah Krong Bade umumnya ganjil.
  • Rumah Krong Bade memiliki bahan dasar yaitu kayu.
  • Rumah Krong Bade juga memiliki banyak ukiran pada dinding rumahnya, tetapi banyaknya ukiran pada Rumah Krong Bade bergantung dari kemampuan ekonomi pemilik rumah.
  • Ukiran ini pun tidak sama satu dengan yang lain
  • Rumah Krong Bade berbentuk persegi panjang dan memanjang dari timur ke barat
  • Atap Rumah Krong Bade terbuat dari daun rumbia 
Ini Nih daun rumbianya

Rumah adat ini bertipe rumah panggung dengan 3 pembagian utama dan 1 pembagian tambahan. 
Tiga bagian utama tersebut dari rumah Aceh yaitu seuramoë keuë (serambi depan), seuramoë teungoh (serambi tengah) dan seuramoë likôt (serambi belakang). 
Sedangkan 1 bagian tambahannya yaitu rumoh dapu (rumah dapur). 
fungsi dari atap rumah selain berfungsi sebagai tempat perlindungan diri dari terik matahari dan hujan tetapi berfungsi juga sebagai tempat penyimpanan pusaka keluarga.

Makna
Rumah Krong Bade mempunyai makna tersendiri bagi masyarakat Aceh. Rumah adat ini merupakan identitas dari masyarakat Aceh.
Penggunaan bahan materi bangunan yang diambil dari alam mempunyai makna bahwa masyarakat Aceh mempunyai kehidupan yang dekat dengan alam. dalam pembuatan rumah adat ini masyarakat Aceh bahkan tidak menggunakan paku dalam membuat rumah Krong Bade.
Mereka menggunakan tali untuk mengikat satu bahan bangunan dengan bahan bangunan yang lain.
Ukiran-ukiran pada rumah Krong Bade pun mempunyai makna tersendiri bagi masyarakat Aceh. 
Hal ini berhubungan dengan status sosial seseorang dalam masyarakat Aceh


Rencong

Siapa yang tidak tau rencong, rencong adalah senjata tradisional Aceh. Benda tajam berukuran kecil ini sudah dikenal sejak masa kesultanan pada abad ke-17 masehi.
Dalam acara adat Kesultanan Aceh, Rencong biasanya digunakan saat acara pernikahan, Meugang, Peusijuk, Tung Dara Baro (Mengunduh Mantu), dan dalam setiap acara penting lainnya.

Kalau mau liat gambarnya.. gw udah siapin buat kalian, seperti apa itu rencong..


Rencong
Sekian Info tentang seputar Suku Aceh.. Jangan lupa Subscribe pastinya..


Negeriku Indonesia

INDONESIA - Artikel ini akan membahas tentang jumlah provinsi di indonesia.
Sekarang indonesia memiliki 34 Provinsi. Mungkin tidak semua dari kalian mengetahui bahwa Indonesia saat ini memiliki 34 provinsi yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Ketahuilah bahwa jumlah provinsi di Indonesia senantiasa berubah dari waktu ke waktu, awalnya hanya 8 provinsi saja dan sekarang sudah 34 provinsi. Dan inilah pembahasan mengenai 34 provinsi di Indonesia beserta dengan ibukotanya, dan beserta batas wilayah NKRI
silahkan di simak ulasannya berikut ini.



Nama-nama 34 Provinsi di Indonesia beserta Nama Ibukotanya dan tanggal peresmian pembentukan provinsi


  1.     Provinsi Nanggro Aceh Darussalam (NAD) yang beribukota di Kota Banda Aceh
        || 7 Desember 1959 ||
  2.     Provinsi Sumatera Utara yang beribukota di Kota Medan
        || 29 November 1956 ||
  3.     Provinsi Sumatera Barat yang beribukota di Kota Padang
        || 9 Agustus 1957 ||
  4.     Provinsi Riau yang beribukota di Kota Pekan Baru
        || 9 Agustus 1957 ||
  5.     Provinsi Kepulauan Riau yang beribukota di Kota Tanjung Pinang
        || 25 Oktober 2002 ||
  6.     Provinsi Jambi yang beribukota di Kota Jambi
        || 9 Agustus 1957 ||
  7.     Provinsi Sumatera Selatan yang beribukota di Kota Palembang
        || 14 Agustus 1950 ||
  8.     Provinsi Bangka Belitung yang beribukota di Kota Pangkal Pinang
        || 21 November 2000  ||
  9.     Provinsi Bengkulu yang beribukota di Kota Bengkulu
        || 18 November 1968 ||
  10.     Provinsi Lampung yang beribukota di Kota Bandar Lampung
        || 18 Maret 1964 || 
  11.     Provinsi DKI Jakarta yang beribukota di Kota Jakarta
        || 28 Agustus 1961 ||
  12.     Provinsi Jawa Barat yang beribukota di Kota Bandung
        || 4 Juli 1950 ||
  13.     Provinsi Banten yang beribukota di Kota Serang
        || 4 Oktober 2000 ||
  14.     Provinsi Jawa Tengah yang beribukota di Kota Semarang
        || 4 Juli 1950 ||
  15.     Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang beribukota di Kota Yogyakarta
        || 4 Maret 1950 ||
  16.     Provinsi Jawa Timur yang beribukota di Kota Surabaya
        || 4 Juli 1950 ||
  17.     Provinsi Bali yang beribukota di Kota Denpasar
        || 14 Agustus 1958 ||
  18.     Provinsi Nusa Tenggara Barat yang beribukota di Kota Mataram
        || 14 Agustus 1958 ||
  19.     Provinsi Nusa Tenggara Timur yang beribukota di Kota Kupang
        || 14 Agustus 1958 ||
  20.     Provinsi Kalimantan Barat yang beribukota di Kota Pontianak
        || 7 Desember 1956 ||
  21.     Provinsi Kalimantan Tengah yang beribukota di Kota Palangkaraya
        || 2 Juli 1958 ||
  22.     Provinsi Kalimantan Selatan yang beribukota di Kota Banjarmasin
        || 7 Desember 1956 ||
  23.     Provinsi Kalimantan Timur yang beribukota di Kota Samarinda
        || 2 Juli 1958 ||
  24.     Provinsi Kalimantan Utara yang beribukota di Kota Tanjung Selor
        || 25 Oktober 2012 ||
  25.     Provinsi Sulawesi Utara yang beribukota di Kota Manado
        || 13 Desember 1960 ||
  26.     Provinsi Sulawesi Barat yang beribukota di Kota Mamuju
        || 5 Oktober 2004 ||
  27.     Provinsi Sulawesi Tengah yang beribukota di Kota Palu
        || 23 September 1964 ||
  28.     Provinsi Sulawesi Tenggara yang beribukota di Kota Kendari
        || 23 September 1964 ||
  29.     Provinsi Sulawesi Selatan yang beribukota di Kota Makassar
        || 13 Desember 1960 ||
  30.     Provinsi Gorontalo yang beribukota di Kota Gorontalo
        || 22 Desember 2000 ||
  31.     Provinsi Maluku yang beribukota di Kota Ambon
        || 17 Juni 1958 ||
  32.     Provinsi Maluku Utara yang beribukota di Kota Sofifi
        || 4 Oktober 1999 ||
  33.     Provinsi Papua Barat yang beribukota di Kota Kota Manokwari
        || 4 Oktober 1999 ||
  34.     Provinsi Papua yang beribukota di Kota Jayapura
        || 10 September 1969 ||



Berapa Jumlah Provinsi di Indonesia Saat Ini?

Itu merupakan sebuah pertanyaan yang seringkali dilontarkan oleh para pelajar kepada gurunya. 
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa saat ini Indonesia memiliki 34 provinsi yang tersebar diseluruh nusantara. 
Hal tersebut bukanlah sebuah kepastian karena jumlah provinsi di Indonesia senantiasa berubah dari waktu ke waktu. 
Pada waktu awal kemerdekaan Indonesia hanya memiliki 8 provinsi saja, 
pada masa orde baru bertambah menajdi 27 provinsi dan saat ini jumlahnya semakin bertambah menjadi 34 dengan provinsi terbaru yaitu Provinsi Kalimantan Utara dengan ibukotanya di Kota Tanjung Selor.

Apa Saja Provinsi Baru di Indonesia?

Sejak lahirnya orde baru dibumi pertiwi, kita telah memekarkan 8 provinsi baru. 
Tentunya provinsi tersebut lahir dengan adanya kebijakan-kebijakan tertentu yang tentu juga telah memenuhi persyarakatan  sebagai provinsi baru misalnya mengenai wilayah, penduduk, pendapatan daerah dan yang lainnya. 

Dan inilah nama-nama provinsi baru di Indonesia beserta dengan nama ibukotanya :

Provinsi Maluku Utara yang beribukota di Kota Ternate
Provinsi Banten yang beribukota di Kota Serang
Provinsi Bangka Belitung yang beribukota di Kota Pangkal Pinang
Provinsi Gorontalo yang beribukota di Kota Gorontalo
Provinsi Papua Barat yang beribukota di Kota Kota Manokwari
Provinsi Kepulauan Riau yang beribukota di Kota Tanjung Pinang
Provinsi Sulawesi Barat yang beribukota di Kota Mamuju
Provinsi Kalimantan Utara yang beribukota di Kota Tanjung Selor 


Secara geografis, Indonesia tercatat sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dan terletak di lokasi yang strategis diantara dua benua, yaitu Asia dan Australia, serta dua samudera, yaitu Pasifik dan Hindia. Letak Geografis Indonesia tersebut juga dilengkapi dengan fakta bahwa Indonesia berbatasan dengan sepuluh negara tetangga. 
Indonesia berbatasan wilayah darat dengan tiga negara, yaitu Malaysia, Papua Nugini dan Timor Leste. Sedangkan untuk batas maritim, Indonesia berbatasan dengan sepuluh negara, yaitu Singapura, Malaysia, Vietnam, Filipina, Palau, Papua Nugini, Australia, Timor Leste, Thailand dan India. jumlah provinsi indonesia saat ini 34 provinsi, 497 Kabupaten/Kota
dan letak Astronomis Indonesia adalah 6o LU (Lintang Utara) - 11o LS (Lintang Selatan) dan antara 95o BT (Bujur Timur) - 141o BT (Bujur Timur).


Nah itulah pembahasan mengenai nama-nama 34 provinsi di Indonesia beserta dengan nama-nama ibukotanya yang tersebar diseluruh wilayah nusantara. Semoga tulisan yang singkat ini bisa memberika khasanah pengetahuan dan wawasan nusantara kepada kamu semua para pembaca sekalian yang diharapkan bisa meningkatkan kecintaan kamu semua kepada Indonesia secara utuh.